Seperti yang sudah dijelaskan di post sebelumnya, bahwa empat P merupakan aspek dari kreativitas yaitu Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk. Dalam pengembangan kreativitas, empat P ini digunakan sebagai strategi untuk menciptakan produk kreativitas yang konstruktif dan bermakna.
Dalam buku "Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat" yang ditulis oleh Utami Munandar, dituliskan bahwa pribadi yang kreatif memiliki ciri-ciri seperti:
- Menurut Treffinger, Pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan. Rencana inovatif serta produk orisinal mereka telah dipikirkan dengan matang lebih dahulu, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul dan implikasinya.
- Tingkat energi, spontanitas, dan kepetualangan yang luar biasa sering tampak pada orang kreatif
- Keinginan besar untuk mencoba aktivitas yang baru.
- Memiliki rasa humor yang tinggi, dapat melihat masalah dari berbagai sudut, dan memiliki kemampuan untuk bermain dengan ide, konsep, atau kemungkinan-kemungkinan yang dikhayalkan.
- Kecenderungan untuk lebih tertarik kepada hal-hal yang rumit dan misterius.
- Minat seni dan keindahan lebih kuat dari rata-rata.
Dari semua ciri-ciri diatas, saya tidak memiliki semua cirinya, tetapi hanya beberapa. Seperti pada poin pertama dikatakan bahwa pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan. Sedangkan saya merupakan pribadi yang sangat tidak terorganisir. Hal ini dapat dilihat dari proses pengerjaan produk kreatif saya, dimana saya tidak menggunakan pensil maupun penggaris untuk membuat sketsa rancangan terlebih dahulu.
"Press" atau Pendorong
Terdapat dua dorongan dalam individu untuk berkreativitas, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang muncul dari dalam diri individu. Saya sendiri, mempunyai motivasi ini cukup kuat. Keinginan saya untuk berkreativitas sangat besar, bukan hanya ketika saya mengikuti mata kuliah kreativitas saja. Dari kecil, saya sudah senang menciptakan apa yang saya pikirkan menjadi nyata.
Sedangkan motivasi ekstrinsik saya dapatkan dari stimulus yang diberikan oleh ibu Dina yaitu dengan memberi dukungan dan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas melalui mata kuliah kreativitas.
Proses Kreatif
Teori tradisional yang dikemukakan Wallas pada tahun 1926 dalam bukunya The Art of Thought (Piirto, 1992), yang menyatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap, yaitu:
1. Persiapan
2. Inkubasi
3. Iluminasi
4. Verifikasi
Didasarkan oleh empat tahap diatas,
Pada tahap pertama, ketika Bu Dina memberikan kertas sebanyak 19 lembar, saya secara langsung berfikir akan saya apakan kertas-kertas ini. Dalam tahap ini saya sedang mencari pemecahan masalah yang diberikan.
Tahap kedua, yaitu tahap inkubasi, dimana saya mencari insight atau inspirasi.
Tahap ketiga, yaitu tahap iluminasi, dimana saya akhirnya menemukan inspirasi untuk memecahkan permasalahan.
Tahap keempat, tahap verifikasi, dimana saya mulai merealisasikan pemecahan masalah yang telah saya temukan tadi.
Produk Kreatif
Pada pribadi yang kreatif jika memiliki kondisi pribadi dan lingkungan yang menunjang (press) dan lingkungan mendukung terjadinya proses kreatif, maka produk kreatif pun akan muncul.
Demikian bagaimana empat P dalam proses berkreativitas saya dalam membuat replika TV.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment