Sunday, January 15, 2012

Testimoni

Kesan yang saya dapat dari mata kuliah ini adalah ‘FUN’ karena bagi saya yang sedang mengambil mata kuliah Seminar, Intervensi Sosial, Kewirausahaan, dan ditambah dengan mata kuliah perbaikan demi memperbaiki nilai, mata kuliah ini cukup menyenangkan dan tidak membuat saya kewalahan. Saya juga sangat senang ketika tugas-tugas yang diberikan tidak kaku dan ‘ketat’. Walau begitu saya tetap mendapatkan materi yang sangat berguna bagi saya, baik di lingkungan pendidikan dan lingkungan sehari-hari saya. Pada Ujian Tengah Semester, ibu Dina memberikan soal yang menuntut pemikiran masing-masing dari kami, sehingga jawaban yang dihasilkan akan berbeda-beda pada tiap orang. Mata kuliah ini cukup membuat saya menyadari bahwa banyak hal yang belum saya ketahui tentang diri saya sendiri. Tugas performansi juga cukup berkesan bagi saya pada mata kuliah ini. Selain menyatukan tiga pemikiran yang berbeda-beda pada satu kelompok, tugas ini juga menuntut saya untuk dapat melakukan menjemen diri dan juga menejemen secara tim.

Model ujian Ujian Akhir Semester dengan sistem online ini pun cukup membuat saya terkesan. Saya baru pertama kali melakukan ujian secara online. Menurut saya cukup menyenangkan. Dan ini merupakan toleransi yang sangat tingga dari bu Dina kepada kami, saya sangat berterima kasih atas hal tersebut. Walau begitu, saya tidak memanfaatkan toleransi yang diberikan, saya benar-benar melakukan sebagaimana yang diinstruksikan oleh bu Dina, dan saya bangga pada diri saya atas hal itu.

Semoga setelah lulus dari mata kuliah ini saya, saya tidak hanya mendapatkan ilmu yang berguna tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam hidup saya dan dapat berbagi dengan orang lain.          

Thursday, December 15, 2011

Andaikata Saya Kecil Seperti Tikus

Jika saya kecil seperti tikus, maka saya akan melakukan:
1. saya akan masuk ke koper orang yang akan pergi ke itali
2. saya akan berpetualang
3. saya akan memakan makanan yang saya suka
4. saya akan jalan-jalan dengan menunggangi kucing saya
5. saya akan bersahabat dengan burung agar saya bisa dibawa terbang
6. saya akan kerumah teman saya dan mengerjainya
7. saya bebas melakukan hal yang saya suka karena tidak terlihat
8. saya bisa bebas bermain di atas tempat tidur
9. saya bisa memanjat pohon dan membuat rumah pohon
10. saya akan berenang di kolam ikan
11. saya akan menciptakan area untuk saya bermain


hal yang paling saya senangi jika saya kecil seperti tikus adalah saya dapat berpetualang kemana saja yang saya mau

Wednesday, December 14, 2011

About Our Performance

Kendala Kelompok
- Kendala Sosiologis
Ketika kelompok melakukan performansi, kurangnya respon dari penonton mengakibatkan turunnya semangat anggota kelompok

- Kendala pada Diri Sendiri
Dikarenakan kelompok kurang mempersiapkan performansi, maka kelompok menjadi kurang kompak dan terlihat bermain sendiri-sendiri.

Still Locked

dalam berkreativitas saya memiliki hambatan-hambatan dalam pengembangannya. baik dari diri saya sendiri maupun dari kelompok.

Kendala Pribadi
- Sumber Kendala
Kendala Psikologis. Saya merasa bahwa kreativitas saya terhambat ketika saya merasa orang-orang tidak menerima saya, dalam hal ini saya hanya berasumsi saja tanpa ada bukti nyata.
Kendala Diri Sendiri. Saya kurang mengembangkan kreativitas saya dikarenakan saya mengalami kemalasan mental karerna saya kurang melakukan usaha.

- Saya merasa hal yang mematikan kreativitas saya adalah adanya evaluasi atas kreativitas yang sudah saya lakukan.

- Lingkungan dari rumah membuat saya kurang dapat mengembangkan kreativitas saya karena saya hanya tinggal berdua dengan ayah saya, sehingga dengan kurangnya interaksi menyebabkan saya kurang dapat mengeksplorasi diri saya di rumah.

Thursday, November 24, 2011

the journal

nama jurnal : STUDI TENTANG PERAN DAN MANFAAT KURIKULUM NON AKADEMIK DALAM PEMBENTUKAN SIKAP DI MI MUHAMMADIYAH KARANGANYAR
pengarang : Sunarno
tahun jurnal: 2007
http://etd.eprints.ums.ac.id/7380/1/Q100050074.pdf

pembahasan:
Pada umumnya pendidikan bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan potensi, bakat dan kemampuanya secara optimal, sehingga mereka mampu mewujudkan kemampuan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan masyarakat (Munandar, 2009). Setiap orang mempunyai potensi yang berbeda-beda dan oleh karenanya membutuhkan layanan pendidikan yang berbeda pula. Pendidikan bertanggung jawab untuk memandu (artinya mengidentivikasi dan membina) dan memupuk (artinya mengembangkan dan meningkatkan) potensi-potensi tersebut secara utuh.
Pengembangan potensi yang diperoleh anak pada usia sangat mempengaruhi perkembangan anak pada tahap berikutnya, dan meningkatkan produktifitas kerja di masa dewasa. Namun perlu disadari bahwa anak
bukanlah manusia dalam bentuk kecil, memiliki potensi yang dapat berkembang manakala diberi rangsangan, bimbingan, bantuan, dan atau perlakuan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembanganya.
Oleh karena itu dalam proses pembelajaran pada anak usia dini, bahkan sampai pada usia sekolah dasar, pemahaman terhadap tingkat keunikan dan tingkat pertumbuhan serta perkembangan pada setiap diri anak merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan oleh para pendidik.Mengingat pada proses dan taraf perkembangan yang menekankan pada terjadinya perubahan, proses pembelajaran di sekolah seharusnya
memperhatikan kebermaknaan dalam belajar, artinya apa yang bermakna bagi anak menunjuk pada dunia minatnya (center of interest). Pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar saat ini bertujuan mengembangkan
kemampuan dasar siswa yang berupa kemampuan akademik, ketrampilan hidup, pengembangan moral, pembentukan karakter yang kuat, kemampuan untuk bekerja sama, dan pengembangan estetika terhadap dunia sekitar. Secara lebih khusus kemampuan yang dikembangkan pada siswa dijenjang pendidikan dasar adalah logika, etika, estetika, dan kinestika (Kurikulum Pendidikan Dasar, 2001).

judul jurnal: Children & Nature Network Research and Studies
pengarang: Cheryl Charles, Ph.D.
tahun: 2007
http://www.childrenandnature.org/downloads/C&NNRsrchVol_01.pdf

pembahasan:
Pengalaman Langsung di Alam adalah penting untuk perkembangan anak-anak dalam setiap cara yang besar - intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan fisik.
jurnal ini membahsan tentang pentingnya bermain di alam.
Kellert menyatakan, "Bermain di alam, khususnya selama periode kritis masa kanak-kanak menengah, tampaknya menjadi sangat penting pada waktu untuk mengembangkan kapasitas untuk kreativitas, pemecahan masalah, dan perkembangan emosional dan intelektual. "
penelitiannya meliputi untuk menunjukkan yang optimal dari kesempatan belajar pada usia yang sesuai dan membedakan antara tidak langsung, perwakilan, dan pengalaman langsung dengan alam - dengan yang kedua kurang dan kurang tersedia untuk anak-anak.

Thursday, October 27, 2011

smile + laugh = HEALTHY & HAPPY!

Ini merupakan Konsep yang akan kami realisasikan pada saat mata kuliah Kreativitas

Kelompok        : Kartika Sari Anggraini 081301029
                          Lia Hairani                  101301001
                          Tika Ramadhani          101301018

Nama kegiatan : Cakap-Cakap Lawak-Lawak

Tema                : Betapa Pentingnya Tersenyum dan Tertawa

Metode           : Diskusi Interaktif dan Pemutaran Video.

Tujuan            :
Dengan diskusi intraktif diharapkan para mahasiswa, dalam hal ini mahasiswa yang mengambil mata kuliah kreativitas, dapat kembali menyadari pentingnya tersenyum dan tertawa. Mahasiswa juga mampu membuat perubahan di dalam dirinya dengan tertawa dan dapat menularkannya pada orang lain.

Prosedur        :
Pertama-tama, seluruh mahasiwa diminta untuk duduk dengan membentuk lingkaran, ini bertujuan agar seluruh mahasiswa dapat melihat wajah teman-temannya yang lain. Setelah itu diskusi dibuka dengan pemutaran video terlebih dahulu. Lalu diskusi dimulai dan diakhiri dengan pemutaran video kembali.

Materi        : 
Ketika seseorang tersenyum betapapun sedang tidak bahagianya orang tersebut, maka otak akan mengeluarkan sejumlah zat kimia yang tak hanya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tapi sekaligus juga membuat perasaan menjadi tenang, tentram, nyaman dan bahagia atau memberi daya angkat beban jiwa bagi kondisi psikologis seseorang.
Lebih menakjubkan lagi beberapa riset mengatakan bahwa biar pun hanya diinstruksikan menampilkan wajah yang tersenyum, seseorang akan memperoleh manfaat psikologis yang sama dengan orang yang sungguh-sungguh tersenyum.
Dengan kata lain meski hanya berpura-pura bahagia tapi dengan senyuman, orang dapat membuat dirinya menjadi lebih sehat dan bahagia betulan. Inilah yang membuat proses penuaan seseorang menjadi terhambat.

Kehilangan 385 Tawa
Manfaat yang diperoleh dari senyum, menurut para ahli, ternyata akan semakin berlipat ganda bila ditambah dengan tawa. Sebagaimana diungkap Joan Coggin, M.D., seorang kardiolog di University School of Medicine, Loma Linda, Amerika Serikat, kanak-kanak rata-rata tertawa 400 kali dalam sehari. Sedang orang dewasa rata-rata hanya tertawa 15 kali saja sehari. Itu berarti manusia dewasa kehilangan 385 tawa seiring dengan bertambahnya umur. "Padahal berbukti, tertawa bermanfaat bagi kesehatan," kata Coggin.
Merujuk hasil riset yang pernah dilakukannya, doktor bidang medis itu menjelaskan, tertawa memberikan relaksasi dan mengurangi stres.
"Setelah meninggikan sampai jumlah tertentu tekanan darah dan irama jantung, tertawa langsung menurunkannya lagi sehingga sensor-sensor perseptif meningkat dan menyebabkan Anda sanggup menghadapi tugas dengan lebih baik," paparnya.
Dari riset yang lain, psikolog Alice M. Isen, Ph.D., dari Cornell University juga menyimpulkan, mereka yang banyak menonton film komedi mampu secara lebih baik menemukan solusi kreatif dalam memecahkan soal-soal 'puzzle'.
Sedang studi yang dilakukan William Fry, M.D., profesor dari Stanford University, menunjukkan bahwa tertawa meningkatkan detak jantung dan memperbaiki sirkulasi di jaringan otot yang membantu perjalanan nutrisi-nutrisi dan oksigen ke dalam jaringan tubuh.
Menurut para ahli itu, 20 menit terbahak-bahak tertawa, setingkat dengan lima menit aerobik dalam gerakan mendayung bahkan ada juga yang berpendapat, tertawa 1 menit sebanding dengan bersepeda 15 menit.


Jika membaca konsep ini mungkin akan terkesan kegiatan ini biasa saja. Tetapi, kami akan memberikan kejutan-kejutan kecil dalam pelaksanaannya nanti.  
Just wait n see!